Kritik Sastra - puisi
Kritik Karya Sastra Puisi “Wahai Pemuda Mana Telurmu?” Puisi “Wahai Pemuda mana telurmu?” karya sutardji Calzoum Bachri ini merupakan puisi yang tercetus untuk pemuda-pemuda di Indonesia yang menjadi generasi penerus bagi bangsa. Sutardji menyampaikan kehendaknya kepada para pemuda Indonesia untuk bertelur dan menetas sebagai tanda bahwa kita sudah menetas. Bertelur artinya adalah ketika bangsa Indonesia telah merdeka seharusnya ada kehidupan baru yang lahir dari diri bangsa Indonesia lewat pemuda seperti perumpamaan yang digunakan putik memangil buah begitulah kiranya yang diharapkan oleh Sutardji itu sendiri. Dan menetas artinya ialah ketika bangsa Indonesia telah bebas dari penjajahan seharusnya lahir pribadi yang baru untuk memajukan bangsa ini seperti perumpamaan yang digunakan Sutardji kepompong menetaskan kupu-kupu . Pemud...